"Beauty Is Pain" Kecantikan Itu Sakit Mengapa Seperi Itu?



Ungkapan "kecantikan adalah rasa sakit" telah ada selama beberapa dekade, bahkan berabad-abad. Itu adalah pepatah yang dapat dihubungkan dengan banyak orang, terutama wanita. Dari waxing hingga high heels, ada banyak ritual kecantikan yang bisa membuat tidak nyaman atau bahkan menyakitkan. Tetapi apakah ini benar-benar diperlukan?


Menurut survei Statista, 85% wanita di Amerika Serikat menghilangkan rambut dari kaki mereka, dan 62% menghilangkan rambut dari ketiak mereka. Ini sering melibatkan metode seperti mencukur, waxing, dan penghilangan bulu dengan laser, yang semuanya bisa menyakitkan atau tidak nyaman. Meskipun demikian, banyak wanita terus menghilangkan rambut agar sesuai dengan standar kecantikan masyarakat.


Praktik kecantikan lain yang bisa menyakitkan adalah mengenakan sepatu hak tinggi. Menurut survey yang dilakukan oleh College of Podiatry di Inggris, 37% wanita mengalami nyeri setelah memakai high heels selama satu jam saja. Sepatu hak tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah kaki, termasuk lecet, jagung, dan bunion. Meski demikian, banyak wanita yang terus memakai sepatu hak tinggi agar terlihat lebih tinggi atau lebih modis.


Jadi, mengapa kita membiarkan diri kita mengalami rasa sakit ini? Beberapa berpendapat bahwa ini hanya masalah preferensi pribadi dan bahwa setiap orang harus bebas membuat pilihan sendiri tentang penampilan mereka. Yang lain berpendapat bahwa standar kecantikan masyarakat menekan wanita untuk menyesuaikan diri dengan cita-cita tertentu, dan tekanan ini dapat berbahaya bagi kesehatan mental.


Perlu dicatat bahwa tidak semua praktik kecantikan menyakitkan atau tidak nyaman. Misalnya, berdandan atau potong rambut bisa menyenangkan bahkan membuat rileks bagi sebagian orang. Penting juga untuk diingat bahwa standar kecantikan bervariasi antar budaya dan periode waktu, dan apa yang dianggap cantik dalam satu konteks mungkin tidak dalam konteks lain.


Kesimpulannya, meskipun benar bahwa beberapa praktik kecantikan bisa menyakitkan, tergantung pada masing-masing individu untuk memutuskan apa yang ingin mereka tanggung untuk mencapai penampilan yang diinginkan. Penting untuk mempertimbangkan potensi risiko dan manfaat dari setiap praktik, dan mengingat bahwa kecantikan itu subjektif dan pribadi.

0 Komentar

Dukung kami