TANTANGAN MASA DEPAN DUNIA AKUNTANSI




Sampai saat ini, akuntansi merupakan salah satu profesi yang berkembang pesat dan laporan keuangan amat berperan dalam dunia perekonomian. Salah satunya adalah pengaruh akuntansi terhadap perkembangan pasar modal di Indonesia yang semakin likuid, semakin aman, dan semakin efisien. Hal ini tidak lepas dari informasi keuangan yang semakin bermanfaat dan andal. Namun di lain pihak, banyak perusahaan yang jatuh karena menyalahgunakan akuntansi untuk kepentingan individu. Kasus Enron, Indofarma, AIG, Krispy Kreme adalah contoh beberapa perusahaan yang mengalami masalah karena menyalahgunakan akuntansinya.

Beberapa dekade ke depan profesi akuntansi harus mempertimbangkan halhal berikut dalam mengembangkan standarnya

1. Pengukuran nonkeuangan.
Laporan keuangan tidak menyediakan informasi nonkeuangan yang penting bagi manajemen dan pihak lain, seperti informasi tentang indeks kepuasan pelanggan, pangsa pasar industri, loyalitas pelanggan, pesanan yang tidak dapat dipenuhi, dan sebagainya. Fenomena ini nampaknya sudah ada yang menerapkannya dengan mengungkapkannya dalam catatan atau laporan keuangan, beberapa kalangkan perbankan sudah mengungkapkan informasi nonkeuangan seperti, pertumbuhan kredit, kualitas kredit, efisiensi operasional, manajemen modal, dan strategi manajemen.

2. Informasi masa depan. Laporan keuangan hanya melaporkan keadaanmasa lalu, di lain pihak para investor dan calon investor selalu melihat masa depan. Namun demikian, standar akuntansi sudah mengharuskan perusahaan untuk melaporkan investasi saham dan obligasi pada harga pasarnya (fair market value).

3. Soft Assets

Laporan keuangan memfokuskan pada hard assets seperti tanah, gedung, persediaan, dan sebagainya dan gagal untuk memberikan informasi tentang soft assets. Bagi suatu entitas seperti Microsoft, Dell, dan sebagainya informasi tentang teknologi yang dimiliki, pemasaran yang unik, pegawai yang terlatih merupakan informasi yang juga penting bagi manajemen dan investor.

4. Ketepatan waktu. 
Pada saat sekarang entitas hanya diwajibkan menyusun laporan keuangan secara berkala, seperti laporan kuartalan, semesteran, dan tahunan. Padahal, keputusan para pemangku kepentingan (stakeholders) dapat dilakukan setiap saat. Dengan demikian, di masa datang laporan keuangan harus dapat diakses setiap saat secara real time.

0 Komentar

Dukung kami