Mengenal Karakteristik Kualitatif Informasi Keuangan




Seandainya sobat akan membeli sebuah mobil, sobat tentunya memerlukan data yang akan dipakai sebagai dasar untuk jadi membeli atau tidak membeli mobil tersebut. sobat memerlukan informasi yang relevan sehubungan dengan mobil tersebut, juga sobat memerlukan informasi tentang posisi keuangan sobat saat ini dan akan datang. Demikian juga dengan para pemangku kepentingan perusahaan seperti investor dan calon investor, kreditor dan calon kreditor, pemasok dan calon pemasok, karyawan dan calon karyawan, manajemen dan pemerintah, semuanya memerlukan informasi keuangan perusahaan ketika akan mengambil keputusan sehubungan dengan perusahaan tersebut. Informasi yang diperlukan adalah informasi yang memenuhi kriteria tertentu. Oleh sebab itu, akuntan harus menyediakan informasi tersebut dalam laporan keuangan. Informasi keuangan yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan harus memiliki ciri-ciri kualitatif, yaitu: 1) kualitas utama; dan 2) kualitas sekunder.

Kualitas utama terdiri atas (1) relevan; dan (2) andal. Suatu informasi dikatakan relevan jika dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lampau, masa kini, atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu (par. 36). Informasi yang relevan harus dapat menguatkan atau bahkan sebaliknya memperlemah harapan yang ada sebelum informasi itu disajikan. Jadi informasi harus memiliki nilai penegas (confirmatory) dan peramal (predictive) (par. 27). Jika tidak memperkuat atau memperlemah harapan para pengambil keputusan dan tidak mempunyai nilai prediktif maka informasi tidaklah relevan. Sedangkan informasi dikatakan andal kalau informasi tersebut dapat diverifikasi (diuji kebenarannya), disajikan secara jujur (tidak fiktif), dan netral (tidak ditujukan untuk kepentingan pihak tertentu). Kualitas sekunder mencakup dua hal, yaitu (1) dapat diperbandingkan; dan (2) konsisten.

Dalam penyajian informasi keuangan, semua kualitas tersebut kadang tidak dapat dipenuhi semua. Penekanan pada satu kualitas, misalnya penekanan pada relevansi informasi keuangan seringkali harus mengorbankan kualitas keandalan, sebab relevansi terkait dengan masa depan, sedangkan keandalan terkait dengan masa lalu. Selain itu, dalam penyajian informasi keuangan ada dua kendala yang harus dipertimbangkan, yaitu (1) kendala manfaat harus melebihi biayanya (biaya pengolahan informasi tidak melebihi manfaat yang diperoleh dari informasi tersebut) dan (2) materialitas sebagai batas ambang pengakuan (suatu pos dalam laporan keuangan tidak perlu dilaporkan kalau jumlahnya tidak material dalam arti tidak akan mempengaruhi keputusan yang akan diambil).

0 Komentar

Dukung kami