Penipuan Buku Voucher Berkedok Donasi





Tepat hari senin 16 Oktober 2017, saya berniat untuk mengunjungi teman di UNISBA. Saya memilih bertemu di BIP (Bandung Indah Plaza) karena dekat dengan kampusnya, sembari saya menunggu teman saya mampir dulu ke gramedia untuk membeli buku untuk tugas kuliah namun sangat di sayangkan buku tidak saya temukan di gramedia. Setelah tidak menemukan buku di gramedia saya melajutkan untuk bertemu di teman saya di BIP (Bandung Indah Plaza).

            Saat menuju ke BIP (Bandung Indah Plaza) lebih tepatnya di jembatan penyebrangan saya di stop oleh seseorang laki-laki meminta waktu satu menit [Jangan di percaya deh satu menit padahal lebih], beliau bernama S***y mengaku anak U****M mahasiswa tingkat akhir yang sedang penelitian tugas akhir disela kesibukkan sebagai mahasiswa tingkat akhir ia menjadi relawan untuk sebuah organisasi yaitu yayasan “Y” yang terletak di Padalarang. Beliau menawarkan donasi beriming iming buku voucher. Saya sendiri tidak naksir dan tidak kepengen bukunya. Karena pertama restoran yang ditawarkan sangat jauh dari kampus saya, dan saya berdonasi bukan untuk sebuah buku voucher.

            Buku yang ditawarkan berisi voucher yang menarik dengan total voucher Rp 1.000.000,- ( Satu Juta Rupiah), namun harus berdonasi minimal 10 % dari voucher tersebut yang berarti Rp 100.000,- (Seratus Ribu Rupiah). Saya tidak langsung percaya saya dijelaskan A-Z, bahkan saya mengatakan tidak. Namun orang tersebut terus memaksa, posisi saya sendirian di tempat ramai namun rasanya sangat sulit. Beliau menawarkan berdonasi secara cash atau transfer. Karena terus memaksa dan terkesan mengintimidasi maka mau tidak mau saya layani.

            Maka saya memilih transfer, lalu beliau menujukkan siapa saja yang berdonasi via transfer bank, setelah menunjukkan bukti transfer beliau memberikan opsi untuk di transfer via bank apa, saya pilih bank BNI. Setelah di kasih saya bilang “Nanti saya transfer saya mau masukk dulu sudah ditunggu) beliau berkata “Harus sekarang kak, bias di transfer via mobile banking saja”, saya “Mobile Bankingnya ada di tab, dn posisi tab itu ada di teman saya dn saya ingin mengambilnya” .Saya beralasan seperti itu karena beliau memberikan nomer rekening pribadi bukan institusi, dan saya sangat curiga. Mengetahui saya curiga beliau berusaha meyakinkan kembali.

            Lalu beliau menawarkan untuk via transfer atm, bahkan ia rela untuk mengatarkan saya atm, yak karena terpaksa dan [Merasa] Terintimidasi, mau teriak, kabur udah posisi skak mat wes lah hadapi. Beliau mengatarkan saya ke ATM yang terletak di gramedia. Namun Alhamdulillah Rekening saya terblokir jadi uang saya aman hehehe. Lalu saya mengatakan “Rek saya ke blokir”, lalu dari pada saya debat ga jelas. Dan saya juga di tunggu oleh kawan saya, yasudah saya berikan uang Tunai seadanya di dompet, saat itu dompet saya hanya terdapat uang Rp 72.000 (Tujuh Puluh Dua Ribu Rupiah). Saya tidak ingin berlama jadi saya berikan Rp 70.000 (Tujuh Puluh Ribu Rupiah), dan Rp 2.000 (Dua Ribu Rupiah) untuk parkir.

            Kemudian saya berikan uang saya, dan saya mengatakan “Saya ada segini, saya juga tidak perlu buku voucher”, kemudian beliau “ Yaudah deh ga papa makasih ya kak, semoga bermanfaat………….” [Intinya begitu puanjang banget].

            Setelah meningalkan orang tersebut saya bertemu teman saya, dan saya menceritakan sebab saya terlambat dan alangkah sangat terkejutnya saat teman saya berkata “Itumah penipuan mbang jangan di percaya, udah banyak korbannya dan menyasar mahasiswa kebanyakan. Oh ya buku yang di voucher itu bagus-bagus namun voucher dari buku tersebut tidak dapat digunakan.”. Saya merasa dibohongi namun apalah daya saya, nasi sudah bubur. Ya iklaskan saja, Toh niatnya baik Walaupun Salah Sasaran, Harusnya judul yang tepat adalah “RIP 70K Jatuh Ke Tangan Yang Salah”.

            FYI (For Your Information), Spot penipuan tersebut bukan hanya di BIP, namun di PVJ, Bandara Soetta, dll. Jadi buat kalian harus hati hati yak. Yang sebelumnya telah saya paparkan bahwa kita berdonasi sebesar Rp 100.000,- (Seratus Ribu Rupiah), namun yang diberikan ke yayasan tersebut adalah 10 % nya yaitu Rp 10.000,- (Sepuluh Ribu Rupiah), sisanya ntah lah [Yang jelas masuk kekantong pribadi]. Niatnya ingin menyumbang penuh namun yang gunakan hanya sedikit.

Perusahaan yang mengeluarkan buku voucher tersebut adalah PT. Gr****n Marketing, dan kalau search di Google, perusahaan ini ternyata banyak mendapat reaksi negatif. Banyak pula job seeker yang protes karena merasa dibohongi [Daftar untuk lowongan kerja, tapi malah disuruh jualin buku voucher]. Selain dapat komisi, semakin banyak penjualan buku voucher, maka semakin banyak pula reward yang bisa didapat [Seperti MLM dan Sistem Piramida].

            Yang menjadi Pembelajaran untuk pembaca setia blog ini adalah :
1.      Jangan mudah percaya dengan orang yang ga jelas.
2.      Gunakan transfer karena bila sudah terlanjur transfer dapat kembali, dengan cara menelpon Call Center bank, menyebutkan identitas diri, dan nomer refrensi transaksi pada struk/  bukti transaksi. Dan menunggu paling lama 14 Hari kerja maka uang akan kembali.
3.      Lebih baik berdonasi langsung di tempatnya, dan tempat resmi
4.      Liat legalitas yayasan
5.      Bila diberi nomer rekening Pribadi namun mengatasnamakan institusi jangan dipercaya.
6.      Jangan percaya Casing (Tampilan)
7.      Say “NO/Sibuk/Buru-Buru”, dari pada di ladenin bikin buang-buang waktu

Saya teringat saat kuliah umum Menteri Keuangan RI di kampus PKN STAN beliau mengatakan “Niat yang baik dapat mengantarkan ke neraka”. Niat saya adalah menyisihkan uang saya untuk berdonasi, namun yang terjadi saya memberikan kepada orang yang salah.

”Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil, dan (janganlah) kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim, dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 188)

Semoga orang yang melalukan tindakan tersebut segera dapat hidayah. Dan ingat juga apa pun yang kita lakukan akan diminta pertanggung jawaban. Semoga bermanfaat, kisah ini nyata. Jangan lupa share ke teman kalian supaya tidak banyak tetipu.

Niat Baik Dapat Mengantarkan Ke Neraka”

Disclaimer :

Penulis tidak menerima bukunya namun gambar sebagai ilustrasi adalah sama halnya yang ditawarkan kepada penulis. Tujuan di Posting adalah supaya lebih bijak dalam berdonasi dan tidak ada yang ketipu lagi. Bila ada pihak yang merasa keberatan dapat menghubungi di [email protected].

0 Komentar

Dukung kami